4 Tanda Bahwa Tubuhmu Kehilangan Massa Otot, Bukan Lemak

Training / February 28, 2019 / Panduan Diet

Kehilangan massa otot bisa merugikan bila tujuan kamu adalah menurunkan berat badan.

Menurunkan berat badan itu sulit.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan.

Mulai dari perubahan pola makan hingga latihan yang rutin. Dan itu, tentu akan dapat mengubah gaya hidupmu secara drastis dari yang semula.

Karena itulah dibutuhkan komitmen yang kuat untuk melakukannya.

Umumnya, target menurunkan berat badan adalah dengan mengurangi kadar lemak berlebih dalam tubuh, namun di sisi lain meningkatkan massa otot.

Terkadang saat di tengah jalan, ada saja hal yang tidak diharapkan terjadi.

Salah satunya adalah bukan kehilangan lemak, melainkan kehilangan massa otot.

Pastinya, hal itu bukanlah skenario yang baik untuk program dietmu.

Otot adalah pemain utama dalam gerakan maupun fungsi tubuh.

Kehilangan massa otot, kekuatan, dan daya tahan tubuh akan berpengaruh negatif pada tubuh yaitu menyebabkan penurunan fungsional tubuh kamu.

Meski begitu, tubuh kamu secara alami tidak seharusnya menggunakan otot lebih dulu dalam usaha menurunkan berat badan, apabila melakukannya dengan benar.

Otot tidak akan hilang sebelum lemak. Proses ini sendiri tergantung pada nutrisi dan juga volume aktivitas (latihan) yang kamu lakukan.

Sebagai contoh, bila kamu mencoba menurunkan berat badan namun dengan tidak makan dan berlatih intens, maka hal itu yang bisa menyebabkan otot lebih dulu dibakar sebelum lemak.

Mengapa Otot Bisa Dibakar Lebih Dulu Daripada Lemak?

 

Bagaimana ini bisa terjadi?

Tubuh akan menggunakan karbohidrat (glukosa) sebagai sumber energi terlebih dahulu.

Dan bila sumber energi tersebut tidak tersedia di glikogen, maka akan mengambil glukosa yang telah tersimpan di hati dan otot.

Sementara lemak sendiri juga digunakan sebagai energi, namun bergantung pada durasi aktivitas fisik yang dilakukan.

Ahli nutrisi dari Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan, diet sehat biasanya 45-65% dari karbohidrat, 15-35% protein, dan 20-35% lemak.

Intinya adalah memiliki diet seimbang dan tidak membatasi asupan makanan yang sangat rendah.

Sederhananya, sangat baik bila tidak mengurangi makanan secara drastis.

Adapun, proporsi di atas juga masih bergantung pada jenis diet yang kamu ikuti. Seperti diet keto (rendah karbohidrat), diet Atkins (tinggi protein), atau rendah lemak.

Tetapi bila secara ekstrim (pengurangan), maka tubuhmu akan mulai merasakannya (menyiksa atau berlapar-lapar).

Lalu bagaimana kamu bisa tahu apakah kehilangan massa otot dan bukan lemak?

Tanda-Tanda Tubuhmu Kehilangan Massa Otot, Bukan Lemak

 

1. Setiap Latihan Terasa Tegang

Sudah hampir pasti, penyusutan otot ini akan berdampak pada latihan (olahraga).

Ketika ini terjadi, bukan tidak mungkin latihan akan jadi lebih sulit.

Yang paling terlihat adalah kekuatan otot yang berkurang. Kamu tidak dapat mengangkat beban maupun jumlah repetisi yang pernah kamu lakukan sebelumnya.

2. Aktivitas Menjadi Lamban Karena Kehilangan Massa Otot

Nutrisi yang tidak memadai dapat menyebabkan kehilangan massa otot yang pada akhirnya dapat mengurangi kinerja apapun aktivitas harian.

Penyebabnya adalah karena kamu kekurangan energi dan mungkin juga merasa overtraining (kelelahan).

3. Persentase Lemak Tubuh Stagnan

Perubahan (penurunan) berat badan mungkin akan membuat kamu sedikti sumringah.

Tapi tunggu, ketika itu terjadi, hitung juga berapa persentase kadar lemak.

Bila tidak ada perubahan ketika berat badan turun, itu bisa jadi pertanda bahwa tubuhmu kehilangan massa otot.

4. Penurunan Berat Badan yang Cepat

Lagi, penurunan berat badan yang cepat adalah hasil yang baik untuk tubuhmu.

Tapi sekali lagi, itu bukan sepenuhnya kabar baik untuk massa otot. Kecuali, bila memang kondisimu sebelumnya adalah benar-benar overweight.

Karena semakin banyak lemak yang kamu miliki, maka semakin besar kemungkinan kehilangan lemak daripada otot.

Namun hal itu mungkin akan sedikit berbeda bila kondisi awal adalah yang biasa, artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kadar lemak dan massa otot.

Penurunan berat badan dengan cepat biasanya diskontinyu atau tidak terjadi lagi setelahnya. Bahkan mungkin berat badan bisa kembali bertambah atau yang biasa dikatakan dengan diet yoyo.

Proses ini (penurunan berat badan) akan lebih baik bila terjadi pada waktu yang lama dan kesabaran. Bila di istilahkan, penurunan berat badan adalah maraton dan bukan sprint.

Apakah kamu saat ini mengalami tanda-tanda di atas? Segera lakukan perubahan bila mengalaminya dan tidak ingin kehilangan massa otot yang lebih banyak lagi. Semoga bermanfaat.